Cara Mengobati Cacar Air Agar Cepat Kering – Cacar air atau juga dapat disebut dengan varicella atau chickenpox merupakan salah satu jenis penyakit kulit yang disebabkan oleh adanya infeksi oleh virus varicella zoster. Seseorang yang terkena cacar air pada umumnya dapat terlihat dari munculnya ruam yang berisikan cairan dan terasa gatal pada bagian kulit tubuh. Selain itu, seseorang yang telah terkena cacar air biasanya akan mengalami gejala seperti flu pada umumnya, yaitu demam dan pilek.
Meskipun menjadi salah satu jenis penyakit yang sudah umum terjadi, namun cacar air dapat dikatakan sebagai salah satu penyakit yang cukup berbahaya karena kemampuannya untuk menulaCara agar cacar air tidak menyebar ke wajahr. Bahkan bagi seorang bayi, ibu hamil atau orang yang sedang mengalami penurunan tingat imun tubuh, penyakit ini dapat memicu timbulnya komplikasi.
Bagi kamu yang saat ini sedang terjangkit penyakit cacar air, aura.co.id pada kali ini akan menyajikan sebuah artikel yang akan membahas mengenai bagaimana cara mengobati cacar air agar cepat kering, dengan menggunakan berbagai macam obat alami yang mudah untuk didapatkan. Oleh sebab itu, simak dan pahamilah artikel berikut ini secara lengkap!
Cara Mengobati Cacar Air Agar Cepat Kering
Meskipun menjadi salah satu jenis penyakit yang cukup berbahaya karena kemampuannya untuk menular, cara untuk mengobati penyakit cacar air tergolong cukup mudah, tanpa harus menggunakan bantuan medis. Kamu dapat menggunakan berbagai macam-macam bahan sederhana dan alami berikut ini untuk melakukan pengobatan secara mandiri agar penyakit cacar air yang kamu alami dapat cepat kering dan hilang
1. Losion Calamine
Kandungan seng dioksida atau seng karbonat yang terdapat pada Lasion Calamine terbukti cukup efektif untuk meredakan rasa gatal dan membantu menyembuhkan radang kulit dengan memberikan efek pendinginan pada kulit yang terkena cacar air.
Dalam pengaplikasiannya, kamu hanya perlu mengoleskan Lasion Calamin secara merata dengan ketebalan yang tipis kebagian kulit yang mengalami cacar air. Hindari untuk menggunakan Lasion Calamin ini ke daerah yang dekat dengan mata dan mulut.
2. Baking Soda
Bukan hanya sebagai bahan yang diperlukan ketika membuat kue, baking soda ternyata juga dapat menjadi obat yang cukup efektif untuk mengobati penyakit cacar air. Kandungan sodium dan ion biokarbonat yang terdapat di dalam baking soda memiliki sifat menenangkan pada lapisan kulit ketika digunakan.
Jika kamu ingin menggunakan bahan ini untuk mengobati cacar air, kamu hanya perlu melarutkannya ke dalam air hangat, dan selanjutnya air campuran tersebut kamu gunakan untuk mandi.
3. Teh Chamomile
Teh chamomile memiliki sifat yang menenangkan dan antiinflamasi, sehingga dapat membantu mengurangi rasa gatal dan peradangan pada cacar air. Kamu hanya perlu menyeduh 2 hingga 3 kantong teh chamomile ke dalam gelas, lalu gunakan air seduhan teh tersebut sebagai obat totol lesi. Gunakan kapas atau kain sebagai alat untuk membantu menotolkan ke lapisan kulit yang terkena cacar air.
4. Oatmeal
Oatmeal mengandung glukon yang merupakan zat antiinflamasi. Zat tersebut dapat membantu meredakan rasa gatal akibat lesi cacar air. Untuk memanfaatkan khasiatnya, disarankan untuk mandi dengan oatmeal.
Berikut cara melakukannya:
- Blender 1 gelas oatmeal hingga halus dan masukkan ke dalam bak atau ember berisi air hangat.
- Berendamlah di dalam air oatmeal selama 15 sampai 20 menit.
- Sambil berendam, basuhlah tubuh Anda dengan larutan oatmeal tersebut.
Mandi oatmeal ini akan membantu mengurangi peradangan dan rasa gatal pada kulit yang terkena cacar air. Pastikan untuk meratakan larutan oatmeal ke seluruh tubuh, terutama pada area yang terdapat lesi cacar air.
5. Kompres air dingin
Melakukan pengompresan terhadap bagian kulit yang mengalami cacar air menjadi cara terakhir untuk mengobati penyakit cacar air agar cepat kering dengan menggunakan bahan-bahan yang sederhana. Melakukan pengompresan ini terbilang cukup efektif untuk meredakan rasa gatal akibat munculnya les.
Lakukan pengomperasan dengan menggunakan air dingin selama 3 kali sehari atau bisa sesering mungkin lebih baik, dengan estimasi waktu satu kali pengompresan 10 hingga 15 menit saja. Pastikan juga kamu tidak menggaruk ke bagian kulit yang terkena cacar air meskipun rasanya gatal
Tips Terhindar Dari Penyakit Cacar Air
Meskipun namanya penyakit memang menjadi salah satu misteri yang siapapun dapat mengalami, namun berikut ini ada beberapa tips yang dapat kamu gunakan agar dapat terhindar dari penyakit cacar air:
- Vaksinasi: Vaksinasi adalah cara yang efektif untuk mencegah cacar air. Pastikan kamu telah menerima vaksin varisela atau vaksin campak, gondok, dan rubella (MMR) sesuai dengan jadwal yang direkomendasikan oleh tenaga medis.
- Hindari Kontak Langsung dengan Penderita: Usahakan untuk menghindari kontak langsung dengan orang yang sedang menderita cacar air. Cacar air mudah menyebar melalui percikan air liur atau udara saat penderita batuk atau bersin.
- Jaga Kebersihan: Mencuci tangan secara teratur dengan sabun dan air mengalir merupakan langkah penting untuk mencegah infeksi, termasuk cacar air. Hindari menyentuh wajah kamu, terutama mata, hidung, dan mulut, kecuali setelah mencuci tangan.
- Hindari Berbagi Barang Pribadi: Usahakan untuk tidak berbagi barang pribadi seperti sikat gigi, handuk, atau pakaian dengan orang lain. Cacar air dapat menyebar melalui kontak langsung dengan benda-benda tersebut.
- Menjaga Daya Tahan Tubuh: Memiliki sistem kekebalan tubuh yang kuat dapat membantu melawan infeksi, termasuk cacar air. Pastikan untuk menjaga pola makan yang sehat, istirahat yang cukup, dan rutin berolahraga agar tubuh tetap bugar.
- Kenali Gejala Awal: Mengetahui gejala awal cacar air dapat membantu kamu menghindari kontak dengan orang lain saat kamu sudah terinfeksi. Gejala awal yang umum termasuk demam, nyeri tenggorokan, dan rasa tidak enak badan.
Penting untuk diingat bahwa langkah-langkah di atas dapat membantu mencegah cacar air, tetapi tidak menjamin sepenuhnya bahwa kamu tidak akan terkena penyakit ini. Jika kamu memiliki kekhawatiran atau pertanyaan lebih lanjut, disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter atau tenaga medis terkait.